Wakil Walikota Mundur, Dugem di THM Cilegon Disinyalir Mulai Beroperasi Kembali


TP | CILEGON— Setelah sekian tahun, dari pandemi Covid-19 dilanjut dengan kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Helldy-Sanuji menjabat, keberadaan dugem di tempat hiburan malam (THM) di Kota Cilegon tutup total.

 

Namun pasca Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengundurkan diri sebagai Wakil Walikota Cilegon, dikabarkan aktivitas dunia malam di kota industri tersebut kembali menggeliat.

 

Hal itu diketahui dari hasil penelusuran dan obrolan dengan para pelaku dunia malam, yang mengungkapkan ada salah satu tempat hiburan malam di kawasan JLS Cilegon yang sudah berani membuka aktivitas dugem dengan menghadirkan DJ.

 

“Ya sudah beberapa Minggu inilah buka, tadinya kan caffe live musik. Sekarang mah sudah full DJ, datang aja langsung kalau gak percaya mah,” ungkap sumber yang enggan disebut namanya.

 

Warga Cilegon lainnya, Sani juga membenarkan kalau usaha hiburan malam Kings sudah berani membuka aktivitas dugem. Ia juga berharap agar kebijakan pemerintah Kota Cilegon lebih longgar tehadap aktivitas hiburan malam.

 

“Ia buka kok 2 hari lalu saya ke situ om, sekitar setengah 12 malam lah. Cuma kurang asik soundnya, kalau sama SQ dan Zodiac. Kalau yang lainnya kan wilayah Serang tapi Kings kan wilayah Cilegon sedangkan di area perkotaan belum berani buka. Mudah-mudahan aja Pak Walikota Cilegon gak tegas, biar dugem di semua hiburan malam di Cilegon buka,” ungkapnya polos.

 

Saat coba melihat langsung, pada Sabtu 7 September 2024 malam, benar saja, sekitar pukul 23. 41 wib alunan musik dugem sudah terdengar jelas di telinga saat baru sampai parkiran.

 

Dan saat kembali di monitor pada sekitar pukul 02.22 wib alunan musik masih terus mangalun yang membuat pengunjung yang belum begitu ramai, mengikuti alunan musik dengan enjoy.

 

Namun saat coba konfirmasi, salah satu karyawan Kings mengatakan pimpinanannya sudah pulang. Sehingga belum bisa dikonfirmasi.

 

Menanggapi hal itu, aktivis Cilegon Ferdicep menyayangkan dengan mulai longgarya Perda Nomor 2 Tahun 2002 yang membatasi soal jam tayang hiburan malam. Bahkan adanya jargon Cilegon zero alkohol yang dinilainya hanya omong kosong.

 

“Ini jelang Pilkada kok hiburan dugem malah buka di Cilegon, bukannya harus meningkatkan kondusifitas ? Harusnya kalau kampanye zero alkohol buktikan dong,” ungkapnya.

 

Ferdicep menilai apabila aktivitas dugem di salah satu hiburan tidak ditindak tegas oleh penegak Perda, maka tempat hiburan malam lainnya akan ikut-ikutan beroperasi dengan musik dugem.

 

Berdasarkan kajiannnya, peredaran Miras di Cilegon akan semakin melonjak karena pengunjung hiburan mudah terpantik dan cepat minum ketika mendengar alunan musik dugem.

 

“Serang aja mau nutup pabrik miras, ini Cilegon malah infonya dugem mulai buka, kebutuhan miras bisa melonjak tinggi. Saya kira kalau terus dibiarkan di satu titik yang lainnya akan ikutan, dan semua THM di Cilegon akan berdugem ria kembali, seperti sebelum pandemi?,” bebernya.

 

“Apakah karena Pak Wakil Walikota Mundur terus dugem buka?” tandasnya.

(Andika)

Posted in News

Berita Terkait

Top