Ketua DPD PJBN: Ormas Harus Hadir untuk Rakyat dan Negara
TP | Cilegon– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN), Syamsudin Yusuf yang akrab disapa Abhel menegaskan pentingnya peran organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam mendampingi rakyat serta memperkuat negara.
Menurut Abhel, PJBN merupakan organisasi sosial budaya yang lahir dari masyarakat dan terus berjuang bersama rakyat. “Paguron Jalak Banten Nusantara adalah wadah pengabdian untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Kami bergerak bukan karena politik, melainkan karena panggilan budaya dan nurani, untuk mengangkat kearifan local ” ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu (10 Mei 2025).
PJBN dikenal sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Nusantara, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Organisasi ini juga mengedepankan prinsip keadilan, konstitusi, serta demokrasi yang Islami. Lebih dari itu, PJBN menjadi ruang berkumpulnya para ksatria dan srikandi dari berbagai latar belakang suku, agama, dan komunitas.
Abhel menegaskan bahwa PJBN bukan organisasi sayap partai maupun berbasis aliran tertentu. “Kami adalah organisasi sosial budaya yang fokus pada pelestarian budaya, penguatan ekonomi kerakyatan, pendidikan, dan syiar dakwah,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa PJBN aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna membangun kepercayaan diri masyarakat, khususnya melalui pendidikan, teknologi, serta pelestarian budaya lokal yang dibalut dengan sentuhan modernitas. “Banten adalah tanah budaya. PJBN hadir untuk mengangkat kembali kejayaan peradaban Karuhun Nusantara. Kita harus menjadi bangsa modern yang tidak melupakan akar budaya dan adab,” tegas Abhel.
Selain mengusung pelestarian budaya, PJBN juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti pemberian bantuan saat bencana, pelatihan keterampilan bagi pemuda, serta pendampingan UMKM di berbagai daerah. Abhel menekankan bahwa kehadiran PJBN bukan hanya simbolik, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa PJBN bukan sekadar papan nama, tetapi harus memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” tambahnya.
Dalam bidang pembinaan generasi muda, PJBN secara rutin mengadakan pelatihan bela diri tradisional, seminar kebangsaan, dan diskusi kebudayaan,petilasan, peradaban yang melibatkan tokoh lokal serta akademisi. Abhel percaya bahwa pembangunan bangsa tidak dapat dilepaskan dari pendidikan karakter dan pelestarian warisan leluhur. “Anak-anak muda harus tahu siapa mereka dan dari mana asal mereka, agar tidak mudah goyah oleh arus globalisasi yang mengikis jati diri bangsa,” katanya.
PJBN sudah bergerak di setiap kota, kabupaten terus berencana memperluas jangkauan kegiatannya ke seluruh pelosok. Dengan pendekatan kolaboratif bersama pemerintah dan elemen masyarakat lainnya,
Abhel optimistis PJBN dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang mandiri, berbudaya, dan berdaya saing. “Kami ingin PJBN menjadi kekuatan moral dan sosial yang menjaga harmoni dalam keberagaman, serta menjadi garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai luhur Nusantara,” pungkasnya.
Abhel, telah menjabat sebagai Ketua DPD PJBN Kota Cilegon selama 7 tahun. Dan mengusung motto hidup, “Bahagia bukan karena segalanya sempurna, tetapi karena kita bisa mensyukuri yang ada.”
Melalui kegiatan sosial, ekonomi, dan dakwah, PJBN berupaya menjadi wadah strategis dalam membangun bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kebudayaan, dan spiritualitas.
(Red)