Aris Meminta Masyarakat Cilegon Tidak Memilih Pemimpin Yang Buta Tuli Melihat Masyarakat Kecil di Kota Cilegon
TP|Cilegon, Menjelang pesta demokrasi dalam pemilihan Walikota Cilegon Aris sebagai aktivis pemerhati kebijakan publik industri dan kemaritiman di Kota Cilegon mengharapkan agar masyarakat Cilegon lebih berhati2 memilih pemimpin.
“Saya berharap mereka yang memikirkan nasib rakyatnya dimana strategi penataan ruang wilayah daerah cilegon untuk kebijakan peningkatan peran kota berbasis pusat energi. Strategi ini mencakup pengembangan kawasan pusat energi, peningkatan kualitas jaringan prasarana, dan pengendalian perubahan terhadap ruang kawasan hutan dan sempadan pantai sesuai dengan PERDA Nomor 1 Tahun 2020, yang berlaku dari 28 Juli 2020. PERDA ini mengatur RTRW Kota Cilegon untuk periode 2020–2040. Dimana wilayah kota Cilegon hampir seluruhnya dijadikan zona Industri, lalu dimana masyarakat kita akan bertempat tinggal dengan nyaman?, jangan salah pilih terserah mereka menggunakan strategi bersih maupun kotor” Harap Aris.
Lanjut Aris masih dalam harapan nya “Mohon para calon kita nanti mempunyai keinginan kuat memikirkan nasib kota kita, bisa kita contoh Jabar, yang mampu membebaskan kalangan rentan, memberikan perlindungan kelompok rentan” Tambahnya.
“Jadi esensi pelaksanaan, pengawasan, hak pekerja dan pemberi kerja harus diawasi. Perlu juga tatakelola, perencanaan, pelaksanaan. Jangan sampai Perda ini hanya menguntungkan pribadi atau golongan tertentu,” tegasnya. Pemimpin nanti jangan seolah Buta tuli, beranikah mereka mengajak para dewan terpilih dan instansi untuk membela dan mengesahkan Perda-Perda yang berpihak pada kemapanan masyarakat cilegon dengan mendorong disahkan Perda Inisiatif Perlindungan Tenaga Kerja Lokal. Dorong Industri agar ber-NPWP Cilegon untuk mendongkrak dana perimbangan dari pusat.
Dorong Perda Inisiatif Perlindungan Pengusaha Lokal dan penting juga mendorong agar terbit Perwal Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Pencemaran Limbah Industri.. “kita masyarakat terdampak bukan tingkat provinsi maupun pusat”
Jangan sampai masyarakat tersingkirkan seperti yg sudah terjadi pada nasib para nelayan kita, kota cilegon sebagian besar berada di pinggir pantai lantas nelayan kita dimana kantor dinas kelautan dan perikanan pun entah dimana kantornya. Siapa pemimpin nanti Dengan kesungguhan hati dia bisa mengajak semua lapisan masyarakat untuk berjuang membela nasib regenasi dan masa depan kota cilegon. “Dimana SDM kita mesti diprioritaskan oleh para investor luar, dan pemerintah” Tutup nya