Ketemu Eks Koalisi Serang Bedas, Andika Bahas Kemiskinan, Sampah, Pertanian hingga Pengangguran
TP – SERANG – Bakal calon Bupati Serang Andika Hazrumy melakukan pertemuan dengan 4 parpol eks Koalisi Serang Bedas di kediamannya di Kota Serang, Selasa 10 September 2024. Dalam pertemuan dengan parpol-parpol mantan pendukung balon Bupati Serang Mukhibat atau yang lebih dikenal dengan Abah Otong itu sejumlah persoalan di Kabupaten Serang, dibahas.
Keempat parpol yang sudah dilimpahkan secara langsung dukungannya oleh Mukhibat kepada Andika beberapa waktu lalu itu adalah Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Ummat dan Partai Buruh.
Pembahasan itu bagian dari tindak lanjut komitmen parpol-parpol tersebut untuk mengusung atau mendukung Andika bersama pasangannya, Balon Wakil Bupati Serang Nanang Supriatna.
Pembahasan dimulai oleh Andika yang mengungkapkan komitmennya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat terkait dengan upaya meurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Serang. Andika menyebut dirinya menggagas program pemberdayaan masyarakat di level Rukun Tetangga (RT). “Per RT nanti dipilih 15 orang warga miskin untuk dapat bantuan usaha UMKM. Saya yakin jika kita lakukan dari level terbawah, dampaknya akan lebih signifikan,” kata Andika yang didampingi Ketua Tim Pemenangan Andika-Nanang Elang Mangkubumi dan Ketua DPD Golkar Kabupaten Serang Fahmi Hakim.
Menyambut itu, perwakilan Partai Ummat Kabupaten Serang yang hadir kemudian mengungkapkan masalah sampah yang menurutnya perlu mendapat perhatian serius jika Andika kelak terpilih memimpin Kabupaten Serang.
Menanggapi itu Andika mengaku terkait persoalan sampah itu dirinya telah menggagas untuk membuat tempat pengelolaan sampah per kecamatan sebagai upaya mengeleminasi beban pengelolaan sampah tempat pemungutan sampah akhir (TPSA). “Malahan sebelum ke TPSA, setelah pengelolaan dari kecamatan itu kalau bisa masuk dulu ke pengelolaan yang kita buat juga di masing-masing dapil (daerah pemilihan). Jadi gak semua masuk ke tempat pengelolaan akhir. Jelas itu akan berat,” kata Andika.
Giliran perwakilan Partai Buruh yang kemudian mengungkapkan persoalan pertanian. Menurutnya ke depan Andika harus memiliki kebijakan yang pro kepada buruh tani melalui melaksanakan program reforma agraria. “Faktanya di kita itu yang ada buruh tani, bukan petani. Karena mereka memang tidak punya lahan, hanya mengelola lahan milik orang lain,” katanya.
Terhadap masukan itu, Andika mengaku dirinya berkomitmen terhadap pembangunan pertanian sejak masih menjabat Wakil Gubernur Banten pada periode 2017-2022 lalu.
“Saya berkomitmen untuk tidak melakukan alih fungsi lahan pertanian sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah kabupaten, selain dari pada tentu mendukung program reforma agraria pemerintah pusat,” paparnya.
Tiba saatnya Mukhibat sebagai pimpinan rombongan parpol-parpol tersebut memberikan masukannya pada pertemuan tersebut. Kali ini Mukhibat mengungkapkan tentang permasalah kesempatan kerja di Kabupaten Serang yang menurutnya dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu, sehingga kesempatan kerja terbatas bagi warga lokal yang tidak punya kemampuan untuk mengakses kesempatan kerja tersebut dengan sejumlah uang.
“Dan bagi yang sudah bayar untuk bisa kerja itu juga bukan persoalan sudah selesai, tapi mereka harus siap jika baru kerja 3 bulan 6 bulan tahu-tahu kontrak tidak diperpanjang,” papar Mukhibat.
Mendengar itu Andika sontak mengamininya. Dia mengaku sudah sangat mengetahui persoalan tersebut. Untuk itu Andika mengaku akan melakukan pendekatan ke perusahaan-perusahaan agar berkomitmen untuk mengalokasikan kuota lowongan kerja bagi warga setempat. “Nanti kita buat mekanismenya agar kuota ini bisa diakses oleh warga lokal yang memang berhak,” katanya.
Untuk diketahui, Mukhibat telah melimpahkan dukungan 4 parpol tersebut kepada Andika setelah dia batal maju di Pilkada Kabupaten Serang. Menyusul itu, Gelora dan Buruh telah secara resmi memberikan B1 KWK atau surat persetujuan dukungan parpolnya kepada pasangan Andika-Nanang.
Andika-Nanang sendiri telah mendaftar ke KPU Kabupaten Serang dengan diusung oleh 6 parpol. Keenamnya adalah Golkar, Demokrat, PDI Perjuangan, PKB, PPP dan PKN. ( red )