Pondok Pesantren Anak Jalanan At-Tamur Akan Senantiasa Merawat ,Melestarikan Budaya Dan Tradisi Lama


TP, Bandung – Pondok pesantren yang berlokasi di JL.Cibiru Hilir No.04 , RT.01/RW.01 Cibiru Hilir, Kec. Cilenyi , Kabupaten Bandung .

InsyaAllah pesantren anak jalanan attamur akan senantiasa merawat dan melestarikan budaya dan tradisi lama pesantren yang sudah banyak ditinggalkan oleh modernitas.

Menjaga tradisi dan budaya lama yang baik itu adalah kebaikan yang harus dipertahankan tanpa harus menilai buruk pada perkembangan zaman yang semakin kini semakin modern,kata peminpin pondok pasantren Anak Jalanan At-Tamur Kiai Syamsuddin pada Kamis malm (22/06/2023)

Lanjutnya,” Menjaga tradisi lama di pesantren itu penting dan lebih penting lagi terus mengembangkan tradisi dan budaya itu sesuai dengan perkembangan zaman sehingga pesantren mampu berdaya saing dengan lembaga pendidikan lain di dunia ini.

Kesederhanaan, ketawaduan dan akhlakul karimah santri adalah hal hal lama yang sudah banyak ditinggalkan.

Ini harus dipertahankan, tanpa melupakan hal hal baru yang lebih baik.

Paling tidak, ketika santri yang memiliki kepribadian baik dan ia meraih kesuksesan di duni modern ini tidak lupa diri atau lupa daratan.

Santri itu tanpa kenal batas usia, selama ia memiliki kepribadian santri berpegang teguh pada ajaran ulama dan kyai akan senantiasa menjadi manusia yang terus berusaha berbuat baik sekalipun ia telah menjadi orang sukses, menjadi orang kaya, menjadi publik pigur atau menjadi politisi sekalipun.

Pesantren anak jalanan attamur merupakan salah satu bagian dari sekian ribu pesantren di nusantara ini yang masih menjaga tradisi lama yang baik.

Walau demikian, pesantren anak jalanan attamur tidak ketinggalan oleh pesantren modern lainnya di nusantara ini dalam mendidik anak santrinya agar menjadi manusia yang bermanfaat untuk dirinya dan manfaat untuk orang lain.

Santri attamur didorong untuk mendapatkan pendidikan formal juga pendidikan melalui paket yang disediakan oleh pemerintah.

Tahun 2022 ada enam orang santri yang lulus pendidikan strata 2 (magister) dan sudah belasan atau puluhan yang lulus strata 1 (sarjana s.1).

Kami pesantren anak jalanan attamur memang tidak memiliki apa apa, namun kami diberikan semangat untuk mendorong santri agar mendapatkan pendidikan jasmani, pendidikan ruhani dan pendidikan akal akal menjadi manusia yang bermanfaat untuk dirinya dan manfaat untuk orang lain.

Al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih,wa al-akhdzu bi al-jadid al- ashlah,” yakni memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik,” tutup kiai Syamsuddin.

(Dd)

Posted in News

Berita Terkait

Top